Rabu, 03 Maret 2010

Dasar-Dasar Pengkabelan dalam Jaringan














Dasar-Dasar Pengkabelan dalam Jaringan



Dalam dunia networking, dikenal beberapa jenis kabel yang sering digunakan. Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu twisted pair (UTP unshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair) dan coaxial cable.
Gambar dibawah ini merupakan tipe kategori kabel yang digunakan dalam jaringan (cable category).


Gambar 1. Kategori Kabel

Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa).

Sedangkan untuk coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable (diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (diameter lebih kecil).
Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”) dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable.
Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”), banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.

Twisted Pair
Pengkabelan Twisted Pair menggunakan sebuah modul Rregistered Jack (RJ) yang disebut RJ-45. Hal yang perlu dipahami adalah untuk memastikan bahwa, kita menghubungkan warna yang tepat pada pin RJ-45 yang tepat. Dan RJ-45 dengan arah menghadap kedepan. Terdapat beberapa konsensus yang mengatur urutan pemasangan kabel, yaitu : 568A, 568B atau 258A. Semuanya merupakan konsensus yang menjelaskan, kabel mana harus pergi ke pin yang mana.



Gambar 2.Twisted Pair

Untuk urutan kabel diatas adalah standar yg digunakan secara umum; tapi kita bisa juga melakukan pengurutan kabel sesuai dengan keinginan kita; tentu saja konsekwensi-nya jika terjadi permasalahan yg terjadi pada jaringan akan menyulitkan kita, karena kita membuat standar pengkabelan tersendiri.

Kemudian Standar untuk koneksi PC to PC dan PC to Hub, mengenal adanya Straight Cable dan Cross Cable.
Straight Cable
Biasanya digunakan untuk koneksi PC to PC, standar yg digunakan adalah TIA568A, dimana kedua ujungnya menggunakan model seperti gambar 3.

Untuk urutan kabel diatas adalah standar yg digunakan secara umum; tapi kita bisa juga melakukan pengurutan kabel sesuai dengan keinginan kita; tentu saja konsekwensi-nya jika terjadi permasalahan yg terjadi pada jaringan akan menyulitkan kita, karena kita membuat standar pengkabelan tersendiri.

Standar 568A (Standar ini juga sesuai dengan standar Northern Telecom pada ISDN.)

Gambar 3. Kabel Standar TIA 568A
Standar yg biasa digunakan untuk koneksi PC to Hub / Switch.

EIA/TIA 568B

Gambar 4. Kabel Standar TIA 568B

Kemudian Standar untuk koneksi PC to PC dan PC to Hub, mengenal adanya Straight Cable dan Cross Cable.
Straight Cable
Biasanya digunakan untuk koneksi PC to PC, standar yg digunakan adalah TIA568A, dimana kedua ujungnya menggunakan model seperti gambar 3.

Cross Cable
Sedangkan Cross Cable digunakan untuk koneksi PC to PC. Satu ujungnya memiliki urutan standar T568A dan ujung yang satunya menggunakan standar T568B.


Gambar dibawah ini mungkin lebih bisa menjelaskan perbedaan antara cross link dengan straight link connection


Peralatan yg diperlukan untuk pengkabelan
1. Konektor

Left to right, RJ connectors: an eight-pin 8P8C plug (used for RJ49, RJ61 and others, but often called "RJ45" because of its outward semblance to the true RJ45), six-pin RJ25 plug, four-pin RJ14 plug (often also used instead of two-pin RJ11), and a four-pin handset plug (also popularly, though incorrectly, called "RJ22", "RJ10", or "RJ9"). The middle two can be plugged into the same standard six-pin jack, pictured.

Karena yg kita bicarakan adalah membangun jaringan untuk komputer, maka yg paling banyak digunakan konektor
RJ45 (keterangan lengkap mengenai RJ 45 di http://en.wikipedia.org/wiki/RJ-45

2. Tang Crimping (Crimpper)

Tang crimping (crimpper ato crimp tool) digunakan untuk menjepitkan kabel di konektor RJ 45.

3. Lan Cable Tester

Gambar diatas adalah salah satu alat yg digunakan untuk memeriksa kondisi kabel jaringan yang telah dipasang (di-crimp
Terdapat urutan2 lampu dengan kondisi yg menunjukkan situasi yg berbeda; jika menggunakan kabel straight (568A) maka lampu 1-8 akan berurutan menyala, sedangkan untuk CrossLink connection maka akan menunjukkan urutan2 yg berbeda sesuai dengan urutan kabel-nya.

Jenis Pengkabelan LAN

Jenis pegkabelan pada LAN (Local Area Network) .. ada 2 jenis yaitu ..

  • Straight dan,
  • Cross ..

Susunan pengkabelan Straight adalah ..

  • Putih Orange
  • Orange
  • Putih Hijau
  • Biru
  • Putih Biru
  • Hijau
  • Putih Coklat
  • Coklat

Sedangkan Susunan pengkabelan Cross adalah ..

  • Putih Hijau
  • Hijau
  • Putih Orange
  • Putih Biru
  • Biru
  • Orange
  • Putih Coklat
  • Coklat

Kabel Cross biasanya digunakan untuk menhubungkan 2 Pc .. Bisa juga untuk menghubungkan antar Hub ..Kabel Cross

Kabel crossover menggunakan EIA/TIA 568A pada salah satu ujung kabelnya dan EIA/TIA 568B pada ujung kabel lainnya.


Pada gambar, pin 1 dan 2 di ujung A terhubung ke pin 3 dan 6 di ujung B, begitu pula pin 1 dan 2 di ujung B yang terhubung ke pin 3 dan 6 di ujung A. Jadi, pin 1 dan 2 pada setiap ujung kabel digunakan untuk mengirim data, sedangkan pin 3 dan 6 pada setiap ujung kabel digunakan untuk menerima data, karena pin 1 dan 2 saling terhubung secara berseberangan dengan pin 3 dan 6.

Untuk mengenali sebuah kabel apakah crossover ataupun straight adalah dengan hanya melihat salah satu ujung kabel. Jika urutan warna kabel pada pin 1 adalah Putih Hijau, maka kabel tersebut adalah kabel crossover (padahal jika ujung yang satunya lagi juga memiliki urutan warna yang sama yaitu Putih Hijau sebagai pin 1, maka kabel tersebut adalah kabel Straight). Tapi untungnya, kebanyakan kabel menggunakan standar EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabelnya.

Penggunaan kabel crossover :
menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
menghubungkan 2 buah HUB/Switch menggunakan port biasa diantara kedua HUB/Switch.
menghubungkan komputer ke port uplink Switch
menghubungkan port LAN router ke port biasa di HUB/Switch

Port biasa VS Port uplink
Untuk menghubungkan dua buah HUB/Switch atau menghubungkan dua buah komputer secara langsung dibutuhkan kabel crossover. Tapi jika HUB/Switch atau Network Interface Card (NIC) atau peralatan network lainnya menyediakan Uplinkport atau MDI/MDI-X anda bisa menggunakan kabel straight untuk menghubungkan ke port biasa di HUB/Switch atau Network Interface Card atau peralatan network lainnya.


Jika mau menghubungkan komputer ke HUB/Switch, gunakan kabel Straight ..Kabel Straight

Kabel straight adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada kedua ujung kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabel. Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, dan seterusnya.

Jadi, ketika PC mengirim data pada pin 1 dan 2 lewat kabel straight ke Switch, Switch menerima data pada pin 1 dan 2. Nah, karena pin 1 dan 2 pada switch tidak akan digunakan untuk mengirim data sebagaimana halnya pin 1 dan 2 pada PC, maka Switch
menggunakan pin 3 dan 6 untuk mengirim data ke PC, karena PC menerima data pada pin 3 dan 6.

Lebih detailnya, lihat gambar berikut : [klik untuk memperbesar]

Penggunaan kabel straight :

~> Menghubungkan komputer ke port biasa di Switch.
~> Menghubungkan komputer ke port LAN modem cable/DSL.
~> Menghubungkan port WAN router ke port LAN modem cable/DSL.
~> Menghubungkan port LAN router ke port uplink di Switch.
~> Menghubungkan 2 HUB/Switch dengan salah satu HUB/Switch menggunakan port uplink dan yang lainnya menggunakan port biasa .

0 komentar:

About This Blog

Blog Archive

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP